"Teater"
Arti Drama
- Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
- Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
- Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
Arti Teater
- Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
- Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
- Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
Unsur-Unsur Dalam Teater
Pemeran
Pemeran merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan sistem single kamera maupun multi kamera, di dalam ruangan atau di luar ruangan.Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater. Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lainPenataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:1. Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan atau lebih menonjolkan karakter tokoh teater tersebut.
2. Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
3. Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
4. Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.
Akting Yang Baik
Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.Dialog
Dialog yang baik ialah dialog yang:- Terdengar (volume baik)
- Jelas (artikulasi baik)
- Dimengerti (lafal benar)
- Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Gerak
Gerak yang baik ialah gerak yang:- Terlihat (blocking baik)
- Jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
- Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
- Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Improvisasi
Improvisasi dalam keaktoran ialah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Biasanya terjadi secara serta merta karena di dukung oleh kondisi dan keadaan. Improvisasi bersifat spontan dan refleks. Biasanya di lakukan untuk mencairkan suasana, menutupi kesalahan, atau sebagai pengisi waktu jeda. Meski secara pengertian, definisi improvisasi dalam kehidupan dan dalam kesenian hampir sama, namun ada sedikit beda dalam hal yang di lakukan. Improvisasi membutuhkan spontanitas, kreatifitas, daya cipta, daya khayal serta kepiawaian dalam menguasai keadaan. Tapi tidak selamanya improvisasi berhasil menghadirkan hal-hal positif. Terkadang ada improvisasi yang gagal, di mana bukannya memperbaiki situasi malah memperkeruh suasana. Terlalu banyak melakukan improvisasi juga akan terkesan overacting.FUNGSI SENI TEATER
Peranan seni teater telah mengalami pergeseran seiring dengan berkembangnya
teknologi. Seni teater tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun
hiburan, namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai seni,
teater tidak hanya menjadi
konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai
afektif masyarakat. Adapun beberapa fungsi seni teater, diantaranya meliputi:
1. Teater sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, teater hadir
sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk
dewa Apollo. Teater yang berfungsi untuk
kepentingan upacara tidak
membutuhkan penonton karena penontonnya
adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri.
Di Indonesia seni teater yang
dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.
2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater merupakan salah satu
bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog. Berbeda dengan seni musik
yang mengedepankan aspek suara dan seni tari yang menekankan pada keselarasan
gerak dan irama. Dalam praktiknya, Seniman teater akan mengekspresikan seninya
dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sarana
hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu harus dengan persiapkan dengan
usaha yang maksimal. Sehingga harapannya
penonton akan terhibur dengan pertunjukan
yang digelar.
4. Teater sebagai Media
Pendidikan
Teater adalah seni kolektif,
dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual. Melainkan untuk
mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika suatu teater
dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang
ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui
pertunjukan biasanya manusia akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk
kehidupan dibandingkan hanya membaca lewat sebuah cerita.
UNSUR – UNSUR SENI TEATER
Unsur-unsur
yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, antara lain:
1. Unsur Internal
Unsur
internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan
pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal internal tidak akan ada
suatu pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal dikatakan sebagai
jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal, meliputi:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario berisi kisah
dengan nama tokoh dan dialog nantinya akan dipentaskan. Naskah menjadi salah
satu penunjang yang menyatukan berbagai macam unsur yang ada yaitu pentas,
pemain, kostum dan sutradara.
b. Pemain
Pemain merupakan salah satu
unsur yang paling penting dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain berperan
dalam menghasilkan beberapa unsur lain, seperti unsur suara dan gerak.
Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama (protagonis/antagonis),
peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron,
pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu
unsur yang paling sentral, karena sutradara adalah orang yang memimpin dan
mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater. Sutradara menjadi otak
dari jalannya suatu cerita, misalnya mengarahkan para aktor, membedah naskah,
menciptakan ide-ide tentang pentas yang akan digunakan dan lain-lain.
d. Pentas
Pentas adalah salah satu unsur
yang mampu menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain itu,
pentas menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya terdapat
properti, tata lampu, dan beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan pentas.
e. Properti
Properti merupakan sebuah
perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater, seperti kursi, meja,
robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain sebagainya.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait
dengan pementasan teater, antara lain:
- Tata Rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih sesuai dengan karakter yang akan diperankan;
- Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian yang dikenakan anak sekolahan tentu akan berbeda denga pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
- Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung;
- Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.
2. Unsur Eksternal
Unsur
eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan
hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal diantaranya,
yaitu
a. Staf
Produksi
Staf
produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan pimpinan
produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugas masing-masing
dari mereka adalah sebagai berikut:
- Produser/ pimpinan produksi
- Mengurus semua hal tentang produksi;
- Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja dan lain sebagainya.
b. Sutradara/ derektor
- Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
- Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan;
- Mencari dan menyiapkan aktor;
- Menyiapkan make up dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
c. Stage manager
- Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
- Membantu sutradara.
d. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual
yang menyangkut setting tempat atau suasana, properti atau perlengkapan
pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain
(seperti: audio).
e. Crew
Crew merupakan pemegang divisi
dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, diantaranya:
- Bagian pentas/tempat;
- Bagian tata lampu (lighting);
- Bagian perlengkapan dan tata musik;
D. JENIS JENIS SENI TEATER
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah
dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa peninggalannya ditemukan di makam-makam
India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda
atau kisah-kisah yang bersifat religius (keagamaan). Berbagai jenis boneka
dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara
boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette
atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali
boneka diikatkan.
Selain itu, contoh teater boneka
yang cukup populer ialah pertujukan wayang kulit. Dalam pertunjukan wayang
kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan
bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan layar, menonton
bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang
secara langsung.
Beralih ke luar negeri,
pertujukan Boneka Bunraku dari Jepang mampu melakukan banyak sekali gerakan
sehingga diperlukan tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang berpakaian hitam
dan duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan
lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnya.
TEATER
BONEKA
|
TEATER
WAYANG KULIT
|
2. Drama
Musikal
Drama musikal merupakan
pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama
musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para
pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter
melalui untaian kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui keharmonisan lagu
dan gerak tari. Disebut drama musikal karena dalam pertunjukannya yang menjadi
latar belakangnya merupakan kombinasi antara gerak tari, alunan musik, dan tata
pentas. Drama musikal yang cukup tersohor ialah kabaret dan opera. Perbedaan
keduanya terletak pada jenis musik yang digunakan. Dalam opera, dialog para
tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut
seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang
dinyanyikan bebas dan biasa saja.
PEMENTASAN
DRAMA MUSIKAL
|
3. Teater
Dramatik
Istilah dramatik digunakan untuk
menyebut pertunjukan teater yang berdasarkan pada dramatika lakon yang
dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat
diperhatikan. Situasi cerita dan latar belakang kejadian dibuat sedetil
mungkin. Rangkaian cerita dalam teater dramatik mengikuti alur plot dengan
ketat. Fokus pertujukan teater dramatik ialah menarik minat dan rasa penonton
terhadap situasi cerita yang disajikan. Dalam teater dramatik, laku aksi pemain
sangat ditonjolkan. Satu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lain hingga
membentuk keseluruhan cerita. Karakter yang disajikan di atas pentas adalah
karakter tanpa improvisatoris. Teater dramatik mencoba mementaskan cerita
seperti halnya realita.
TEATER
DRAMATIK
|
4.
Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi
puisi merupakan pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi.
Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan, dalam teatrikal puisi dicoba untuk
diperankan di atas pentas. Karena bahan dasarnya adalah puisi maka
teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya
akting para pemain biasanya bersifat teatrikal. Tata panggung dan blocking dirancang
sedemikian rupa untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud.
Teatrikalisasi puisi memberikan
kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan kreativitasnya dalam
menerjemahkan makna puisi ke dalam tampilan lakon dan tata artistik di atas
pentas.
TEATRIKALISASI
PUISI
|
5. Teater
Gerak
Teater gerak merupakan
pertunjukan teater dengan unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah
pemainnya. Dalam pementasannya, penggunaan dialog sangat minimal atau bahkan
dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Seiring perkembangannya,
pemain teater dapat bebas bergerak mengikuti suasana hati (untuk karakter
tertentu) bahkan lepas dari karakter tokoh dasarnya untuk menarik minat
penikmat. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah gagasan mementaskan pertunjukan
dengan berbasis gerak secara mandiri muncul.
Teater gerak yang paling populer
dan bertahan sampai saat ini adalah pantomim. Sebagai sebuah pertunjukan
yang sunyi karena tidak menggunakan suara, pantomim mencoba mengungkapkan
ekspresinya melalui tingkah laku gerak dan mimik para pemainnya. Makna pesan
yang hendak direalisasikan dipertunjukkan dalam bentuk gerak.
TEATER
GERAK
|
0 komentar:
Posting Komentar