Selasa, 14 Maret 2017

Musisi Legenda (The Best of Classical Music)

Salam Kreatif..! hallo jans sekarang kita bahas tentang musisi-musisi legenda pemain musik klasik.

Musisi Legenda

 Gambar terkait

1. Ludwig van Beethoven

Ludwig van Beethoven ( baptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni ke-lima dan ke-sembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai kehilangan pendengarannya.
Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

Keluarga dan masa muda

Keluarga

Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tetapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.
                                              

Masa muda

Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan kariernya.
Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tetapi karena ia belum mendapatkan gaji dari pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.
Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan.

Berguru kepada Haydn

Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.
Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan berkarier di sana sampai ia meninggal.
Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai kariernya di Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada 1796.

Di Wina

Awal karier

Pada awal kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13. Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven. Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet, Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.

Mulai periode kehilangan pendengaran

Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang akibat otosklerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak kariernya. Karena penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya Beethoven adalah karena ia tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak wanita bangsawan yang sering dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.

Lepas dari masa kemuraman

Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op. 47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower (1799-1860) dan mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.

Symphony No. 3 Eroica

Pada tahun 1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon mengumumkan dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang seseorang yang agung’.
Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar karena beberapa bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat pada Breitkopf & Härtel ‘titel simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun 1810 dia menulis bahwa ‘misa ini mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’. Simfoni tersebut dipentaskan di kediaman Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun 1804.

Gaya komposisi baru

Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya, Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano, Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor ‘Appasionata’, Op. 57. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa dia agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.
Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada masa-masa sebelum Beethoven.

Pentas opera Fidelio

Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio, yang memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada beberapa hari sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh Beethoven dua kali, tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat overture untuk Fidelio yang diberi judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture ke-4 diberi nama Overture Fidelio.
Sesungguhnya Beethoven belum memiliki pendapatan tetap. Dia baru menerima honor setelah menyelesaikan pesanan musik atau ada karyanya yang diterbitkan. Pada 22 Desember 1808, Beethoven mengadakan konser untuk mencari dana di teater Wina. Konser ini menampilkan banyak karya Beethoven yang terbaru, antara lain Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67 dan Symphony No. 6 in F Major, Op. 68, konserto piano no. 4, dan Fantasien, Op. 80. Konser ini belum diketahui kesuksesannya dari segi keuangan.

Ingin pindah dari Wina

Pada tahun 1808, Beethoven sesungguhnya ingin pindah dan bekerja pada Jerome Napoleon di Cassel dengan gaji 2400 gulden/tahun. Namun, teman-temannya dari kalangan bangsawannya, antara lain Pangeran Rudolph , Pangeran Lobkowitz, dan Kinsky meminta Beethoven untuk tetap tinggal dengan jaminan mereka akan membayar gaji Beethoven sebesar 4000 Gulden per tahun. Beethoven juga membuat komposisi Piano Concerto No. 5 in B Flat Major ‘Emperor’, Op. 73, yang didekasikan untuk Pangeran Rudolph dan String Quartet in E Flat Major, Op. 74. Pada tahun yang sama, Napoleon menduduki kembali kota Wina sehingga banyak bangsawan yang melarikan diri dari sana. Beethoven menciptakan Piano Sonata in Eb ‘Les adieux’, Op. 81a.

Krisis keuangan

Pada tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia tak berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess Therese Malfatti namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan karena terjadi penurunan mata uang kertas di Wina. Harga uang menjadi seperlima dari mata uang terbaru. Beethoven juga mengalami perselisihan dengan adiknya, Johann. Namun, Beethoven mulai mengerjakan Symphony No. 7 in A Major, Op. 92 dan selesai pada awal 1812.
Pada musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi semenjak masa kecilnya. Pada tanggal 8 Desember 1813, Beethoven membuat simfoni ‘perang’ berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti Hummel, Mayseder, Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan simfoni ini.

Konser besar

Pada tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar. Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan tersebut, pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini bertambah parah karena Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya, Karl. Beethoven menganggap ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya. Beethoven memenangkan kasus ini namun ia pun bukan orang tua yang baik untuk Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai bergaul dengan geng anak-anak nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1816, saat Karl mencoba bunuh diri. Hal ini membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh, Karl kembali ke ibunya dan masuk ke sekolah militer.
Pada tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817, Beethoven menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106.

Missa Solemnis

Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai rancangan simfoni ke-9-nya.
Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger, salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.
Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.

2. Wolfgang Amadeus Mozart
 Wolfgang Amadeus Mozart (bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 – meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun) adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis.

Masa Awal (1756-1772)


Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie ("Simfoni Anak-Anak"). Wolfgang adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang meninggal prematur. Hanya dia dan Maria Anna Mozart ("Nannerl") yang bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain piano yang sangat handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil” untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.

Bermain piano di depan Raja Bayern

Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München. Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl. Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang selama tiga tahun yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-1765). Di tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan juga diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain. Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk di pangkuan Bach.
Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel memengaruhi simfoni-simfoni Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767, Mozart menggubah beberapa piano sonata dari komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi empat buah piano Concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera buffa (komik opera), La Finta Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.

Perjalanan ke Italia

Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera Mitridati, rè di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama perjalanan ini, dan dipengaruhi para komponis-komponis italia seperti Sammartini. Di Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung pada guru komposisi yang paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.

Masa Salzburg (1773-1780)


Sebelum kembali dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi “tukang” musik yang tak terlalu dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, namun tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.

Maestro kapel Uskup Agung Salzburg

Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774). Pada saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo meninggal dunia dan digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan enerjik. Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di Salzburg.
Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja, dia mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Maestro dan dia memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan beberapa Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.

Perjalanan panjang ke Paris

Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarier di Paris. Namun Leopold yang masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi sehingga Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September 1777, dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum sampai di Paris, mereka singgah dan menetap selama beberapa waktu di München dan Mannheim. Di Mannheim, Mozart berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Ia mencoba mendapatkan jabatan di sana melalui Pangeran Mannheim namun tak berhasil. Alasan utama Mozart menetap lebih lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta kepada Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16 tahun. Leopold yang mengetahui hal ini menulis surat yang mengatakan bahwa Mozart harus memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi ‘artis jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi seorang musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku’.
Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya ‘Jika aku tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena mereka cukup laku di sini’
Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Perancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.
Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan Opera. Karya-karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.

Kepulangannya ke Salzburg

Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama beberapa waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah hati karena Aloysia mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak mengacuhkan keberadaan Mozart.
Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan orang lain.
Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.
Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34, beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.

Masa München (1781-1784)

Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai organis masih tidak bisa akur dengan Colloredo. Pada musim panas 1780, Mozart mendapat pesanan opera Idomeneo. Mozart melihat kesempatan ini sebagai kemungkinan melepaskan diri dari Colloredo secara perlahan-lahan.
Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik. Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri penobatan Kaisar Joseph II.
Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, namun ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat. Ia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.
Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart terpikat oleh Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri pada September 1781. Pada 15 Desember 1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze. Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.
Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Konstanze mengancam apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang telah banyak dikeluarkan.

Pernikahan Mozart

Constanze Weber, istri Mozart.
Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.
Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781, Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tetapi harapannya untuk mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.
Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart bahwa opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut diulang.
Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata memengaruhi Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.
Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat meminjam uang pada saat ia perlu.

Masa terakhir (1784-1791)


Puncak karier Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat duabelas Concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang tak terlalu besar.

Pementasan di Praha

Le Nozze di Figaro ("Pernikahan Figaro") dipentaskan pertama kali di Wina pada tahun 1786 dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya ke Praha (ibukota Ceko) dengan kesuksesan lebih besar lagi.
Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart.

Simfoni-simfoni terakhir Mozart

Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig. Dia juga memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat enam kuartet piano dan enam piano sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.

Kembali ke Wina dan akhir hayat Mozart

Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote ("Seruling Ajaib"). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh Emanuel Schikaneder (1751-1812). Setelah opera ini selesai, Mozart mendapat pesanan dari Pangeran Franz von Walsegg untuk membuat sebuah Requiem yang bermaksud menjadikan komposisi tersebut sebagai karyanya untuk mengenang istrinya yang telah meninggal. Mozart tak sempat menyelesaikan karya besar ini lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver Süssmayr. Menurut beberapa sumber, Mozart tak sanggup menyanyikan bagian Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan teman-temannya. Dari musiknya yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam album Requiem ‘Aku bisa mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya sendiri, dengan keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan melihat ibunya dengan penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan. Mozart juga mengalami takut akan kematian. Pada tanggal 5 Desember 1791, Mozart meninggal, jam satu pagi.
Sebab-musabab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.
  1. Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
  2. Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
  3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.
3. Johann Sebastian Bach
 Johann Sebastian Bach (lahir di Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 – meninggal 28 Juli 1750 pada umur 65 tahun) adalah seorang komponis Jerman. Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, clavichord, dan juga untuk orkestra. Ia telah menggubah lebih dari 1000 lagu. Set lagu oleh Bach Brandenburg Concertos, lagu gereja Mass in B minor, adalah yang paling terkenal.

Biografi

Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima masa, masing-masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya yang cukup spesifik jika saling dibandingkan tahun pembuatannya. Yang membuat gaya lagu Bach berbeda dari yang lain adalah bahwa semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu Joy of Man's Desiring atau lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk Tuhan.

Masa Pertama

Johann Sebastian Bach lahir pada tanggal 21 Maret 1685 di kota Eisenach, Jerman. Ayahnya bernama Johann Ambrosius Bach, dia adalah seorang pemain terompet dan dirigen orkes kota tersebut. Johann Sebastian adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Pada saat orangtua Bach meninggal pada tahun 1695 dia pindah ke Ohrdruf dan diasuh oleh kakak laki-lakinya, Johann Christoph Bach. Di Ohrdruf, Bach melanjutkan pendidikannya ke sekolah Lyceum. Bach cukup berprestasi di sekolahnya, dari kakaknya Bach diajarkan bermain organ dan kemungkinan juga belajar bermain biola. Bach belajar sendiri ilmu komposisi dengan cara biasa dan lazim pada zaman itu, yaitu menyalin buku musik komposisi-komposisi komponis Barok.
Pada umur 15 tahun, Bach terpaksa keluar dari rumah kakaknya karena jumlah anggota keluarga mereka terus bertambah. Bach melalui perantaraan pemimpin musik sekolahnya menjadi anggota penyanyi koor di gereja Michaliskirche, di kota Luneburg. Bach bertemu dengan komponis penting pada masa itu, George Boehm (1661-1773), Bach kemudian menjadi muridnya dalam bidang komposisi.

Masa Kedua

Pada tahun 1702, pada Bach berangkat dari Luneburg dan mencari pekerjaan sebagai organis. Pekerjaan sebagai organis umumnya diberikan pada kepada pemusik yang menang dalam lomba improvisasi untuk organ. Bach memenangkan lomba tersebut dan mendapat jabatan di kota Sangerhausen, namun pangeran setempat tak setuju dan mengangkat orang yang lebih tua dari Bach. Pada tahun 1703, Bach mendapat tugas sebagai pelayan dalam memainkan musik untuk salah satu pangeran di Weimar, pada masa tersebut Weimar diperintah oleh dua pangeran. Pangeran pertama adalah pimpinan dan yang kedua adalah wakilnya. Pada tahun yang sama, Bach mendapat pekerjaan sebagai pemain organ di gereja kota Arnstadt. Pada masa ini Bach mengalami konflik dengan para anggota koor, dia tak dapat bekerja sama dengan anggota koor sehingga sering terjadi kesulitan dan berselisih paham dalam latihan koor.
Pada tahun 1705, Bach diizinkan cuti dan ia pergi kota Lubeck untuk mendengarkan penampilan Dietrich Buxtehude, Bach mengharapkan agar bisa mengambil posisinya sebagai organis setelah Buxtehude pensiun tetapi ternyata Buxtehude meminta Bach menjadi penerus keluarganya dengan menikahi anak tertua dari lima anaknya yang ditolak oleh Bach.
Bach ternyata tinggal selama kurang lebih tiga bulan dan lebih lama dari jangka waktu cuti yang diberikan dewan gereja. Bach ditegur dewan gereja, bukan karena keterlambatannya namun karena iringan-iringan koral untuk kebaktian dirasa terlalu sulit untuk diikuti oleh jemaat.
Pada tahun 1703, ia berhasil memenangkan perlombaan untuk menjadi pemain organ di gereja Santo Blasius, Mulhausen yang terletak sekitar 55 kilometer dari Arnstatdt. Di sini, Bach tertarik dengan Maria Barbara yang ternyata adalah sepupunya, mereka menikah pada tahun yang sama. Pada tahun 1708 Bach menggubah Gott is mein Konig (BWV 71).

Masa Ketiga

Bach dipanggil untuk menjadi pemain organ oleh pangeran Wilhelm Ernst, pangeran kota Weimar, yang sangat terkesan dengan permainan Bach dan mendorongnya untuk membuat lebih banyak komposisi. Bach tinggal di Weimar sampai tahun 1717. Pada tahun 1713, mengetahui Bach melamar suatu jabatan sebagai pemain organ di kota Halle, Pangeran Wilhelm melantik Bach menjadi konzertmeister dan menaikkan gajinya. Namun sebagai konsekuensinya, Bach harus menciptakan sebuah kantata setiap bulannya. Pada tahun 1716 jabatan Kapelmeister diganti oleh Georg Phillipe Telemann (1681-1767) yang merupakan komponis paling populer pada masa Bach. Pada tahun 1717 Bach diterima sebagai Kapelmeister oleh pangeran Leopold di Cothen dan meminta pengunduran diri kepada Pangeran Wilhelm. Permohonan Bach ditolak namun dia diijinkan ke Dresden untuk berlomba improvisasi dengan seorang pemain harpsikord dari Perancis, Louis Marchand. Pada bulan November, Bach dipecat secara tidak hormat oleh Pangeran Wilhelm.

Masa Keempat

Pangeran Leopold adalah majikan yang ramah dan seorang penganut Calvinisme. Bach tidak harus menciptakan musik gerejawi walau dia menciptakan kantata untuk peristiwa-peristiwa penting. Tugas utama Bach adalah menyediakan musik untuk hiburan pangeran. Pada tahun 1721 Bach menggubah enam konsertonya yang paling terkenal, yakni Brandenburg Concerto (BWV 1046-1051) yang didedikasikan untuk Pangeran Christian Ludwig dari Brandenburg. Komposisinya yang terkenal Toccata dan Fugue (BWV 565) untuk Organ diciptakan pada tahun 1720.
Bach juga menggubah lagu-lagu lain seperti Clavierbuchlein fur Wilhelm Friedmann Bach, dan buku pertama dari Das Wohltemperierte Clavier (BWV 846-869) .
Pada masa ini, istrinya meninggal pada usia 36 tahun dan Bach menikah dengan Anna Magdalena Wilcken pada tahun 1721. Mereka berdua dikaruniai 13 anak; Bach bahkan menciptakan beberapa buku musik khusus untuk istrinya. Dalam buku ini juga terdapat Minuet in G yang sangat terkenal itu. Pada saat yang sama Pengeran Leopold juga menikah dengan istri yang tidak begitu tertarik dengan musik sehingga kepentingan Bach di istana menurun.

Masa Kelima

Pada tahun 1722, Kuhnau, ketua musik sekolah St. Thomas di Leipzig meninggal. Bach mendapatkan jabatan tersebut; calon yang selain Bach adalah Telemann dan Graupner, namun Bach berhasil tepilih.
Pada masa ini Bach sangat rajin menggubah kantata-kantata namun juga penuh perselisihan dengan para pejabat Gereja. Bach menganggap mereka tidak mengerti keinginannya untuk memajukan musik gereja. Bach menggubah salah satu passion-nya yang paling terkenal, St. Matthew's Passion (BWV 244). Komposisinya ini mendapat sambutan meriah dari publik. Bach juga menggubah Mass in B minor yang dianggap karya teragung dari kantatanya.
Pada tahun 1742 Count Kaiserling mengirimkan Johann Gottlieb Goldberg agar Bach menggubah suatu komposisi yang lembut agar sang Count bisa tidur. Bach menggubah Goldberg Variations (BWV 988) Komposisi ini dianggap sebagai musik dalam bentuk tema dan variasi yang paling agung dalam repertoar musik keyboard.
Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini pula ia menggubah Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080). Suatu komposisi dengan bermacam variasi bentuk dari suatu tema fuga. Bach menulis komposisi ini dengan berbaring di tempat tidur dan mengeja not yang ada di kepalanya kepada istrinya. Bach meninggal dunia pada tahun 28 Juli 1750 dan karya ini tidak sempat diselesaikan.

Anak-anak Bach

Bach memiliki 7 anak dari istri pertama dan 13 anak dari istri kedua. Dari sekian banyak anak Bach beberapa di antaranya ada yang meninggal ketika masih muda. Kira-kira dalam keluarga Bach ada sekurang-kurangnya 52 orang musikus. Nama-nama beberapa anak Bach yang merupakan komponis adalah sebagai berikut.
  1. Wilhelm Friedemann Bach (anak pertama Bach).
  2. Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua Bach yang berhasil hidup sampai dewasa).
  3. Johann Christoph Friedrich Bach (anak termuda kedua Bach).
  4. Johann Christian Bach (anak termuda Bach).
4. Frédéric Chopin
 Fryderyk Franciszek Chopin lahir di Zelazowa Wola, dekat Warsawa, Polandia tanggal 1 Maret 1810. Ayahnya, Nicolas Chopin berasal dari Marainville, Prancis. Sedangkan ibunya, Tekla-Justyna Kryzanowka adalah orang Polandia. Ayahnya seorang Guru Bahasa Perancis di Warschauer Lyzeum, yang juga memainkan alat musik yaitu Biola dan Flute. Sedangkan Ibunya seorang pianis hebat. Chopin mempunyai tiga saudara kandung. Ludwika Marianna Chopin (1807-1855) adalah kakak kandung Chopin yang pertama. Justyna Izabela Chopin (1811-1881) adalah anak ke-3 dari keluarga Chopin. Dan saudari bungsunya bernama Emilia Chopin (1812-1827). Untuk menghindari wajib militer, pada tahun 1787 Nicolas Chopin meninggalkan Prancis dan menetap di Polandia. Chopin lahir tak lama setelah kedua orangtuanya pindah ke Polandia. Chopin memiliki bakat alamiah dalam bermain piano, hal ini terlihat dalam improvisasi-imporivasinya untuk piano. Komposisi pertama yang dia buat adalah Polonaisen g-Minor dan Bes-Mayor. Pada umur delapan, dia tampil di depan publik dengan memainkan piano konserto milik Gywortez. Chopin mendapatkan pendidikan musik pertamanya oleh pianis Bohemia Adalbert Żiwny.

Awal karier

Pada tahun 1829, Chopin berangkat ke Berlin dan Wina. Di Wina, ia memainkan dua konser yang dinilai sukses. Dia membuat variasi dari La Ci darem La Mano (Op. 2) milik Mozart. Alter ego Robert Schumann, Eusibius, komponis jerman, editor majalah musik Allgemeine Musikalische Zeitung juga mengungkapkan bahwa Chopin adalah seorang jenius pada sebuah artikel di majalah tersebut. Chopin berteman baik dengan Liszt dan memberikan pengaruh cukup kuat dalam musik-musik yang digubah Liszt. Mereka berdua menjadi pianis favorit di salon-salon Paris sehingga dia dipanggil sebagai Ariel of The Piano. Pada 17 Maret 1830, Chopin pergi ke Warsawa dan mementaskan dua piano concertonya yang paling terkenal, Piano Concerto in E Minor (Op. 11) dan Piano Concerto in F Minor (Op. 21). Tadinya, Chopin ingin mebuat program tur panjang di Warsawa, tetapi karena situasi politik yang panas, Chopin menetap di Paris pada tahun 1831. Di sana ia banyak bertemu dengan komponis-komponis ternama seperti Rossini, Cherubini, Paer, Bellini, Meyerbeer, Berlioz, Alkan, Hugo, Heine, dan Liszt. Pada tahun 1834, dia pergi ke Jerman bersama Hiller dan bertemu dengan Mendelssohn, Clara Wieck dan Robert Schumann. Pada tahun 1837, dia pergi ke London bersama Camille Pleyel.

Pertemuan dengan George Sand

Pada tahun 1836, Chopin bertemu dengan George Sand (nama lahir [Amantine] Aurore [Lucile] Dupin) melalui perantaraan Liszt. Mereka menjadi akrab dalam waktu dekat, walau mereka berdua sangat kontras dalam berbagai hal. Sand adalah novelis yang di anggap sangat modern dan memiliki sudut pandang radikal. Sand sering mengkritik berbagai isu-isu sosial dalam masyarakat (contohnya perkawinan), sedangkan Chopin adalah pianis melankolis yang suka bermimpi dalam dunianya sendiri. Chopin juga adalah orang yang sangat dandy, tipikal lelaki yang sangat memperdulikan penampilannya di muka umum. Sand, wanita yang dikenal gemar memakai pakaian pria dan merokok. Bisa dibilang Sand adalah Maskulin dan Chopin-lah feminin-nya. Sebuah surat pribadi milik Sand pada tahun 1838 mengatakan bahwa sangat susah untuk melakukan hubungan suami-istri dengan Chopin. Pada tahun tersebut dia masih tetap virgin.
Pada tahun yang sama, Chopin mengidap penyakit tuberkulosis. Pada tahun 1838-1839, mereka pergi berlibur bersama ke pulau Majorca di Spanyol untuk mencari udara segar. Namun pengalaman mereka disana ada suka-dukanya, mereka menetap di biara yang tak dipakai lagi, keadaannya sangat sederhana.
Keinginan Chopin untuk mendapatkan liburan yang romantis jauh dari kenyataan, cuaca di sana buruk dan keadaan Chopin mulai terganggu akibat batuk yang kronis. Pada saat yang sama, Chopin menyelesaikan 24 prelude Op. 28 selama sakit ini, Sand merawat Chopin. Pada tahun 1839, Chopin juga bertemu dengan Eugene Delacroix yang melukis dirinya. Pada tahun 1847, dia berpisah dengan Sand. Mereka berdua tinggal di rumah yang berdekatan di Paris. Kondisi Chopin bertambah buruk tanpa perawatan dari Sand. Chopin melakukan konser pianonya yang terakhir di Paris dan London. Majalah La Revue et Gazette Musicale memberi komentar “Bunga terbaik dari aristokrat feminin dalam wujud terindah memenuhi Salle Pleyel” sebelum ia meninggal pada 17 Maret 1849.
Pada saat terakhir, saudara peremupannya datang untuk merawatnya dan menolak membiarkan Sand menengok Chopin sebelum ia meninggal. Anak perempuan Chopin, Solange memegang tangan Chopin sewaktu ia meninggal. Diadakan misa Requiem untuk Chopin di Madelaine dipimpin oleh Habeneck, Pauline Viardot dan Lablache mengisi bagian suara. Tadinya, jenazahnya akan dikuburkan di Pere-Lachaise, di antara makam Cherubini dan Bellini. Namun sebelum ia meninggal ia berpesan agar dimakamkan di Warsawa.

Komposisi-komposisi Chopin

Etudes

Etudes Op. 10 & 25

Masing-masing terdiri dari 12 komposisi yang ditujukan untuk melatih tangan. Para musikolog menilai bahwa etude-etude ini dapat disejajarkan dengan lagu. Terdapat beberapa etude yang diberi judul bukan dari Chopin sendiri, antara lain: Etude in Gb, Op. 10, No. 5 diberi judul 'Black Keys'7 karena melatih kemampuan jari dalam berpindah tangan menggunakan tuts-tuts piano yang hitam. Etude in E Major, Op. 10, No. 3 diberi judul ‘Tristesse’ karena dinilai menggambarkan sebuah kesedihan. Etude in C Minor, Op. 10, No. 12 diberi judul ‘Revolutionary’, menggambarkan harapan Chopin pada waktu Polandia jatuh ke tangan Rusia. Etude in Gb, Op 25, No. 9 diberi judul ‘Butterfly’ karena jika bentuk jari saat memainkan lagu ini berpindah-pindah tempat seperti kupu-kupu. Godowsky, seorang komponis Polandia menggubah suatu etude yang merupakan gabungan dari etude ‘Black Keys’ dan ‘Butterfly’ yang diberi judul ‘Badinage’8.

Mazurka

Terdiri dari Op. 6, 7, 17, 24, 30, 33, 41, 50, 56, 63, 67, 68. Umumnya, masing-masing opus memiliki 3 atau 4 nomor mazurka. Total mazurka Chopin ada 55 buah.

Polonaise

Terdiri dari Op. 3, 22, 26, 40, 44, 53, 61, 71 dan Op. Posthumous. Khusus untuk Op. 22, Polonaise ini didahului oleh sebuah ‘Andante Spianato’ dan memiliki judul Grand Polonaise Brillante karena rentang waktu dan struktur komposisinya dapat diseterakan dengan sebuah piano concerto.

Impromptu

Terdapat 2 impromptu dalam katalog Chopin, Impromptu in Gb, op. 51 dan Impromptu in C# Minor (Fantaisie-Impromptu), Op. 66.

Ballade

Terdapat 4 ballade dalam katalog Chopin Ballade in G Minor, Op.23 Di antara semua ballade Chopin, ballade inilah yang paling terkenal. Namun komposisinya sangat kompleks serta memiliki tingkat kesulitan teknik (jari serta pergelangan harus sangat luwes), serta interpretasi yang baik agar dapat menampilkan karya ini dengan baik

Ballade in F Mayor, Op. 38

Ballade in Ab Op. 47

Ballade Chopin yang paling riang iramanya dan satu-satunya ballade yang diakhiri dalam tangga nada Major. Tema awal dalam lagu ini hanya dipakai sebagai pembuka dan penutup lagu. Tema yang sering digunakan adalah yang kedua. Tapi saat memasuki coda, kedua tema tersebut dicampur dan dikembangkan hingga akhir lagu.

Ballade in F Minor, Op. 52.

Ballade Chopin yang ke 4 adalah Ballade yang paling menggambarkan kesedihan dari Ballade Chopin yang lainnya. Modulasi yang sangat baik dari 1 scale ke yang lainnya, nada yang sangat melankolik yang menggambarkan suatu kesedihan dan akhirnya menjadi marah di penutup lagu ini. Ballade ini adalah Ballade yang terakhir.

Sonata

Terdapat 4 sonata dalam katalog Chopin,

Sonata Op. 4 No. 1 in C minor,

Sonata pertama in dibuat Chopin agar dia dapat benar-benar mengerti bentuk sonata. Tetapi ia tidak pernah memainkannya hingga dia dewasa.

Sonata in Bb minor, Op. 35 No. 2

Sonata in B Minor, Op. 58

Sonata in G Minor, Op. 65

Concerto

Terdapat 2 piano konserto yang ditemukan dalam katalog Chopin, Piano Concerto in E Minor, Op. 11 dan Piano Concerto in F Minor, Op. 21.

Scherzo

Terdapat 4 scherzo dalam katalog Chopin,

Scherzo in B Minor, Op. 20

Scherzo in Bb Minor, Op. 31

Ini adalah Scherzo Chopin yang paling terkenal dan yang paling jenaka. Lagu ini dimulai dengan tangga nada B-flat minor yang jenaka dan berubah menjadi D-flat Major dengan cepat. Bentuk Scherzo ini mengikuti Scherzo no 1 A-B-A. Setelah tema awal selesai, dimulai tema kedua dalam A Major yang masuk tanpa persiapan. Lalu diikuti dengan tema berikutnya di tangga nada C-sharp minor. Tema ini yang dipakai dalam klimaks hingga kembali ke tema awal (B-flat minor). Coda dalam karya ini sangat Virtuostik yang penuh jenaka.

Schezo in C# Minor, Op. 39

Schezo in E, Op. 54

Nocturne

Terdapat 21 Nocturne yang terdapat pada Op. 9, 15, 27, 32, 37, 48, 55, 62, 72 dan Op. Posthumous.

Prelude

Terdapat 26 Prelude yang terdapat pada Op. 28, Op, 44 dan Op. 45. Op. 28 terdiri dari 24 prelude yang terdiri dari semua nada dasar. McNeill berpendapat bahwa prelude-prelude ini kemungkinan besar adalah respon Chopin terhadap Das Wohl Temperierte Klavier-nya Bach. Prelude-prelude Op. 28 adalah karya-karya pendek namun memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Waltz

Terdapat 18 Waltz yang terdapat pada Op. 18, 34, 42, 64, 69, 70, dan Op. Posthumous. Ada dua Grand Valse dalam katalog Chopin, Op. 18 dan Op. 42.

Fantasia

Terdapat 2 Fantasia yaitu Grand Fantasia, Op. 13, dan Fantasia in F Minor, Op. 49.

Lain-lain

Variations on La ci darem La mano, Op. 2

Krakowiak, Op. 14

Allegro de Concert, Op. 46

Berceuse14 in Db, Op. 57

Barcarolle15 in F#, Op. 60

Rondo (Dua Piano), Op. Posthumous

Variations sur un Air national allemande in E, Op. Posthumous

Chansons lithuanienne, Op. Posthumous

Fugue in A Minor (1842), Op. Posthumous

Largo in Eb, Op. Posthumous

Meine Freunde, Op. Posthumous

19 Polish Songs for Voice and Piano, Op. Posthumous

Peran Chopin pada masa Romantik

Musik-musik Chopin, seperti yang disebutkan, sebagian besarnya ditujukan untuk piano. Chopin pada semasa hidupnya dikenal sebagai seorang pianis virtuoso. Musik Chopin memiliki bentuk dan warna nada yang orisinal, Chopin memadukan musik rakyat dan irama Polandia ke dalam komposisi-komposisi miliknya. Contohnya adalah Grand Polonaise Brillante, Op. 22. Melodi dari lagu ini menggambarkan kebanggaan Chopin sebagai seorang Polandia. Chopin juga dinilai sangat luar biasa dalam membuat komposisi.
Gaya komposisi Chopin juga merupakan gebrakan besar dalam dunia musik. Jika karya komponis-komponis Romantik sebagian besarnya masih mengikuti aturan dalam gaya Klasik yang mengharuskan timing antara tangan kanan dan kiri sejajar (Contoh: Schubert, Liszt, Brahms), Chopin malah tidak memperdulikan aturan itu. Dia bebas menggunakan berbagai bentuk tempo dan banyaknya grace note dalam komposisi-komposisi Chopin. Banyak dari lagu Chopin sering memakai figurasi apreggio dan broken chord yang kompleks. Contoh yang bisa diambil adalah Barcarolle, Op. 60 dan Ballade, Op. 23.
Banyak karya-karya milik Chopin yang memengaruhi komponis lain, khususnya Liszt yang juga seorang pianis virtuoso. Untuk menghormati Chopin, negara Polandia mengadakan lomba piano internasional di Warsawa setiap lima tahun. Semua lagu yang dimainkan di kompetisi ini adalah karya-karya Chopin. Pada tahun 2005 diadakan kompetisi yang ke-14.

Oke mungkin itu saja ya jans. SeeYou!


Permainan Tradisional Indonesia

Salam Kreatif..! hallo jans, sekarang kita bahas tentang permainan di indonesia.

Permainan Tradisional Indonesia
 Hasil gambar untuk permainan tradisional indonesia
1. Balap Karung

Hasil gambar untuk balap karung     Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.
Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk.
Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.

2. Congklak 

    Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.

Cara Bermainnya
Gambar terkait
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

3. Galah asin

Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Hasil gambar untuk galasinPermainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Kalau di makassar nama nya main asing. seorang pemain bertindak sebagai peluncur (kapten). permainan ini seru melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, dan kecerdikan.

 4. Gasing
 

    Gasing (atau juga disebut Gangsing) adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.
Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.
Gasing dari Jepang
Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.

5. Gatrik

    Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.

6. Goncang Kaleng

     Goncang Kaleng, sebagaimana namanya, memang menggunakan kaleng sebagai penentu permainan dimulai. Kaleng terlebih dulu diisi dengan beberapa butir batu kecil kemudian sisi kaleng yang terbuka ditutup kembali dengan cara dilipat atau dipenyekkan, sehingga kaleng akan berbunyi bilamana ia digoyang atau diguncang. Kaleng yang biasa digunakan adalah kaleng-kaleng yang berbahan logam dengan suara nyaring. Dulu kaleng bekas minuman ringan masih sering digunakan, namun karena kaleng minuman ringan sekarang banyak yang menggunakan bahan alumunium hingga tidak menghasilkan suara cukup nyaring, maka kini anak-anak lebih sering menggunakan kaleng bekas sardin atau kaleng susu seukuran 400 gram.
Model permainannya sendiri hampir sama persis dengan Petak Umpet. Pemain yang kalah saat Hompimpa atau suit pertama dialah yang akan menjadi kucing atau pencari rekan-rekan lainnya yang bersembunyi disekitar lokasi permainan. Di awal permainan juga biasanya dipilih ketua tikus yang kemampuan lemparannya cukup jauh di antara rekan sepermainan, untuk melemparkan kaleng sejauh mungkin agar pasukan tikus berkesempatan bersembunyi. Kucing berkewajiban mengambil kaleng yang sudah dilempar dan kemudian meletakkannya pada daerah lingkaran pusat permainan yang biasa dibuat berbentuk lingkaran berdiameter lebih kurang satu depa. Kemudian barulah kucing diperkenankan mencari para tikus.
Sedikit perbedaan terdapat pada goncang kaleng ini ialah, setiap kucing menemukan satu tikus atau rekannya yang bersembunyi maka mereka (kucing dan tikus) berlarian merebut kaleng untuk kemudian diguncang tiga kali;
  • bila kucing yang berhasil: ini adalah tanda kepada rekan-rekan tikus lainnya, bahwa seekor tikus telah tertangkap.
  • dan apabila tikus yang berhasil: maka kaleng ini akan dilempar kembali oleh tikus berkaitan sejauh mungkin, untuk kemudian ia kembali sembunyi lebih aman.
Demikianlah permainan ini terus berulang, hingga mereka lelah. Tanda permainan selesai adalah mengguncang kaleng sebanyak tiga kali dan diulang hingga tujuh atau sepuluh kali dengan keras, agar rekan-rekan tikus yang sembunyi dapat mendengarnya dan kembali ke pusat permainan.

7. Hompimpa


Hasil gambar untuk hompimpa    Hompimpa atau hompimpah adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan telapak tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Secara bersama-sama, peserta mengucapkan kata hom-pim-pa. Ketika mengucapkan suku kata terakhir (pa), masing-masing peserta memperlihatkan salah satu telapak tangan dengan bagian dalam telapak tangan menghadap ke bawah atau ke atas. Dalam budaya Jawa, hompimpa dilakukan dengan kalimat "Hompimpa alaium gambreng", sedangkan dalam budaya Betawi, hompimpa dilakukan dengan kalimat lebih panjang, yakni "Hompimpa alaium gambreng. Mpok Ipah pakai baju rombeng."
Pemenang adalah peserta yang memperlihatkan telapak tangan yang berbeda dari para peserta lainnya. Ketika peserta lainnya sudah menang, peserta yang kalah ditentukan oleh dua peserta yang tersisa dengan melakukan suten (suit).
Biasanya hompimpa digunakan oleh anak-anak untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan. Sewaktu bermain petak umpet misalnya, anak yang kalah hompimpa mendapat giliran sebagai penjaga pos.

8. Karapan Sapi

      Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di eks Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.
Di bulan November tahun 2013, penyelenggaraan Piala Presiden berganti nama menjadi Piala Gubernur.

9. Ongklak-Ongklak

      Ongklak-angklok adalah suatu permainan anak-anak (remaja) di Kota Ponorogo pada umumnya, tepatnya di Desa Sukosari Babadan, yaitu bermain memukul/ melempar batu yang sudah dijajar (seperti permainan bowling), dan kemudian di lempar dengan batu juga, tetapi dengan memakai kaki, yaitu batu dijepit di antara telapak dan kaki (bagian punggung kaki) dengan jarak sekitar 5 meter dari batu yang sudah disusun. Biasanya permainan ini dilakukan dengan 6 orang atau sedikitnya 4 orang dan dijadikan 2 team. Team ini, satu team setelah melakukan hum pim pa/ ping ut, maka yang kalah akan menata batunya di tempat yang sudah di sepakati, kemudian team yang menang ping sut akan mendapat giliran memukul pertama, sampai semua anggota team mendapat giliran memukul.
Setelah di pukul atau dilempar, pelempar batu yang bisa melemparkan batu paling jauh, nilainya paling tinggi, dan yang paling dekat jika masih disekitar susunan akan mendapat hukuman, yaitu dihitung dengan merenggangkan ibu jari dan kelingking, dan jika batu pelempar ada yang mendekat dengan batu yang dilempar dengan cara diukur dengan tangan juga, maka dia dihukum, yaitu tidak boleh main atau melempar sampai anggota teamnya bisa membebaskan batu mereka dari tempelan/ berdekatan dengan batu musuh.
Jika anggota team sudah tidak bisa melanjutkan pelemparan karena mendapat hukuman, yaitu batunya berdekatan/ menempel dengan batu musuh, maka permainan dilanjutkan oleh team yang kalah hom pim pa dan akan diperkenankan untuk gantian melempar.

10. Suten

     Suten, sut atau populer sebagai suit (suwit) dan pingsut adalah cara mengundi untuk dua orang dengan cara mengadu jari untuk menentukan siapa yang menang. Dalam permainan anak-anak, pemenang sut dapat lebih dulu bermain atau terbebas dari menjaga. Sebagai pengganti undian, suten dipakai untuk menentukan siapa yang memperoleh sesuatu, atau siapa yang lebih dulu dapat memulai sesuatu.

 Mungkin Itu saja mengenai permainan, maaf ya kalau kurang.







Budaya Amerika Serikat

Salam Kreatif..! hallo jans, sekarang kita membahas tentang Budaya di Amerika Serikat.

Budaya Amerika Serikat

 Perkembangan Budaya Amerika Serikat — sejarah, hari-hari libur, olah raga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa — banyak dipengaruhi oleh budaya eropa, khususnya inggris, serta budaya indian sebagai masyarakat asli.
Negara Amerika Serikat pada awal-awal berdirinya memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang dari seluruh dunia. Para imigran yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh pemerintah diminta untuk tidak meninggalkan kebudayaannya dan tetap mempraktikannya selama tinggal di Amerika. Hal tersebut membuat budaya Amerika Serikat menjadi multikultural. Berbagai macam budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.
Masyarakat Amerika Serikat mengakui mereka tidak memiliki budaya khusus turun termurun, melainkan menganggap bahwa budaya mereka adalah budaya untuk "berusaha menjadi yang terbaik". Karena tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya yang menghalangi hal ini, masyarakat di negara tersebut mempercayai, seseorang yang berusaha untuk menjadi yang terbaik, akan dapat menjadi yang terbaik.
Budaya Amerika Serikat telah berkembang ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk adaptasi dan telah memengaruhi seluruh dunia, khususnya dunia Barat. Musik di Amerika Serikat banyak didengarkan di seluruh dunia, dan tayangan film beserta televisi Amerika Serikat dapat dilihat di manapun. Kini sebagian besar kota di sana memiliki musik klasik dan rakyat; pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik dan drama; proyek seni terbuka dan arsitektur penting.
Amerika Serikat juga menjadi pusat pendidikan yang berkualitas tinggi. Negara tersebut memiliki lebih dari 1.500 universitas, kolese, dan berbagai institusi pendidikan, beberapa di antaranya terkenal di seluruh dunia. Di negara tersebut banyak terdapat tempat-tempat berjudi seperti di kota Las Vegas yang dikenal sebagai Sin City (Kota Penuh Dosa).



Perbedaan budaya dapat membingungkan setiap orang. Apalagi bagi para mahasiswa Asia yang kuliah ke Amerika Serikat, dimana terdapat perbedaan yang besar antara budaya barat dan timur. Akan tetapi, jika dipelajari dahulu, Anda bisa mepersiapkan diri untuk beradaptasi dengan kehidupan Amerika dengan lebih baik.

Amerika terkenal akan banyak hal, tetapi olahraga, musik dan seni memegang peranan penting dalam kebudayaan disana. Olahraga yang paling populer di amerika adalah American Football, baseball, bola basket dan ice hockey. Amerika Serikat telah banyak memenangkan medali emas dan meraih berbagai penghargaan di pertandingan Olimpiade. Olahraga college juga berperan penting dalam kebudayaan olahraga di Amerika.
Unsur multikultuur di Amerika memberikan sumbangan yang besar dalam industri musiknya, dari pop, rock, jazz, hingga blues. Industri musik di Amerika merupakan industri musik kedua terbesar di dunia.
Selain musik, seni juga memainkan peranan besar dalam kebudayaan Amerika. Anda bisa menemukan berbagai teater musik, tarian, pertunjukan seni, fesyen hingga fotografi di Amerika. Terutama Kota New York, yang terkenal sebagai pusat mode di dunia. Di New York Juga terdapat Broadway, yang terkenal akan produksi teaternya, yang selalu mengadakan tur keliling kota. Jadi , dimana pun Anda kuliah di Amerika, Anda bisa saja menikmati seni teater Broadway.
Mengalami culture shock (kejutan budaya) merupakan hal yang normal bagi setiap mahasiswa internasional. apalagi yang berasal dari budaya Asia. Tetapi, jika Anda telah tinggal di Amerika untuk sementara waktu, Anda akan menemukan bahwa tidaklah sulit untuk beradaptasi dengan kehidupan disana. Anda bahkan akan menikmati kehidupan baru Anda di Amerika Serikat.

Menghadapi perbedaan budaya

Hasil gambar untuk kebudayaan amerikaCobalah untuk mendengarkan pengalaman teman ataupun saudara Anda yang pernah berkunjung ke Amerika Serikat untuk mengenal lebih jelas kebudayaan disana agar tidak membingungkan Anda nantinya.
Amerika Serikat adalah negara majemuk yang terdiri dari banyak suku bangsa sehingga kebudayaan disana begitu bervariasi. Mayoritas penduduk disana memiliki nenek moyang yang berasal dari negara lain.
Walaupun Anda tidak seharusnya mempercayai yang Anda tonton di televisi, tetapi Anda bisa mendapatkan gambaran umum tentang budaya penduduk disana yang cenderung lebih santai dan informal. Terkadang Anda bisa mengobrol panjang dengan orang yang Anda tidak kenal sewaktu berdiri di antrian panjang, dimana hal ini merupakan kejadiaan yang tidak biasa di timur.

Mengucapkan salam

Mengucapkan salam di Amerika Serikat cenderung informal, pastikan Anda tersenyum dan memanggil seseorang dengan menggunakan nama pertama mereka. Jika Anda sedang bersama teman-teman Anda jangan lupa untuk saling memperkenalkan mereka. Jabat tangan merupakan hal yang umum dan ucapan "Hello" umum dipergunakan untuk memulai percakapan. Orang Amerika cenderung berbicara terbuka apa adanya. Jangan tersinggung dengan ucapan mereka, karena mereka pada dasarnya tidak menyukai obrolan yang sekedar basa basi.

Etika

Acara makan malam di Amerika Serikat cenderung santai dan informal sehingga janganlah kaget bila Anda menghadiri suatu perjamuan makan malam dimana para hadirin berpakaian santai. Yang harus diingat disana adalah mulailah makan Anda ketika sudah dipersilahkan oleh sang Tuan Rumah.

Pakaian

Penduduk di bagian timur cenderung berpakaian lebih formal dibanding di daerah barat. Mahasiswa disana cenderung untuk memakai sesuatu yang nyaman dan cenderung kasual. Bila Anda menghadiri interview, tentunya Anda tetap harus hadir dalam pakaian yang lebih formal.

Kehidupan kampus

Kehidupan kampus di Amerika Serikat sangat berbeda dengan yang biasa Anda rasakan. Disana suasana belajar cenderung santai dan informal. Di Amerika, Anda tidak perlu malu untuk bertanya. Para staf kampus cukup dekat dengan para mahasiswa, dimana para mahasiswa selalu didorong untuk datang ke kantor dan mendiskusikan apa saja, dari kesulitan dalam belajar hingga masalah pribadi. Mayoritas kampus juga menyediakan perkumpulan mahasiswa dan pelayanan khusus untuk mahasiswa internasional.

Kehidupan Budaya di Amerika Serikat.
 
Walaupun secara umum sudah sangat jelas, sangat berguna untuk membagi kehidupan budaya AS menjadi tiga bagian :


1.Dimensi Yang Bersejarah
Hal pertama bermula dari masa kolonial hingga perang sipil. Pada periode ini seni arsitektur, musik, sastra, dan mode Amerika mendapat pengaruh yang sangat kuat dari Eropa. Apa yang menjadi fashionable atau keren di pusat-pusat budaya Eropa seperti London, Paris, Roma atau Viena biasanya membentuk pola mode untuk Boston, New Orleans, New York dan Philadelphia. Beberapa orang Amerika mengikuti tren Eropa ini tanpa sadar. Bahkan butuh waktu bagi tren Eropa ini untuk mencapai Amerika. Tapi hal ini sering dipertanyakan bahwa apakah mereka diikuti lebih atau sedikit, cepat atau lama.
Ini tidak berarti tentu saja bahwa Amerika hanya bisa mengimpor seni dan seniman-senimannya. Pelukis Amerika Benjamin West, yang disebut Raphael dari Amerika di Inggris, merupakan pendiri Royal Academy di London, dan pada mula 1792 menjadi Presiden selama 26 tahun. Juga karya-karya dari pelukis Amerika lainnya seperti Waashington Allston, John Singleton Copley, Charles Willson Peale, dan Gilbert Jruart juga digemari dan menjadi terkenal di Eropa. Bahkan kritikan pedas yang tercantum di Edinburgh Review tahun 1820 tentang novel Amerika kehilangan taringnya ketika penulis Amerika seperti James Fenimore Cooper atau Edgar Allan Poe menjadi begitu dipuja dan dihormati di seluruh penjuru Eropa. Begitu pula sumbangsih Amerika untuk musik modern yang melahirkan karya-karya yang terus menerus dinyanyikan, dimainkan dan diingat yang diciptakan oleh komposer Amerika yang melegenda.


2.Rute Antar Atlantik
Bagian kedua, dimulai dari era perang sipil hingga sekitar PD I ditandai dengan ketegangan. Orang Amerika dapat dikatakan, telah menjejakkan kakinya di tiap dunia dan sering dirasakan bahwa hal ini tidak mengenakkan. Penulis, Arsitektus dan pelukis Amerika pada abad 19 masih menganggap diri mereka sebagai bagian besar dari tradisi Eropa. Secara signifikan Amerika menjadi subjek dan dasar bagi setiap kreasi artistik. Hal ini memicu Eropa VS Amerika menjadi salah satu tema yang signifikan pula di sastra Amerika.
Sehingga kebingungan identitaspun terjadi. Banyak penulis Amerika yang menghasilkan banyak karya di Amerika terutama penekanan tema dan skenario dunia baru lebih bersimpati kepada seni kolonial dari Paris atau Roma.

Akan tetapi hal ini memperjelas bahwa Amerika telah mengembangkan kebudayaannya dengan caranya sendiri.

3.Bagian ketiga yang juga merupakan masa sekarang ditandai oleh kebangkitan luar biasa dan kekreatifitasan Amerika dalam segala bidang, dengan pengaruh internasional yang bertumbuh, dan kepercayaan diri yang stabil.
Walaupun eksperimen yang kreatif dan vital ini dapat dilihat di seni, arsitektur, musik, tarian, film dan mode sangat jelas hal ini terlihat pada sastra. Orang Amerika pertama yang dianugerahi hadiah Nobel bidang sastra adalah Sinclair Lewis pada 1930. Dia lalu diikuti oleh nama-nama lain, dalam kesuksesan yang terus menerus seperti Eugene O’Neill, Pearl S. Buck dan lain-lain.

New York, New York.
Tak dapat dipungkiri lagi, New York adalah ”pusat dunia untuk bidang ekonomi, bisnis, juga seperti berita-berita dan komunikasi. New York pun dalah pusat seni dunia dan tarian modern dan balet metropolis”. New York sering diasumsikan sebagai buku panduan dan pusat penerbit, penghibur bumi dan tempat dimana para aktor bermunculan. Juga sebuah buku panduan asing yang dengan antusias menekankan bahwa New York adalah rumah bagi opera-opera yang paling terkenal.
Bahkan penduduk New York mengklaim bahwa mempunyai perpustakaan terbesar di dunia. Ironisnya, mereka terkadang tidak memperhatikan apa pendapat dari orang lain bahkan kita tentang yang mana sebenarnya merupakan perpustakaan terbesar di dunia.
Status New York sebagai yang terdepan dalam pusat seni tidak hanya berdasarkan jumlah seniman yang ada disana, banyak galeri dan pameran atau museum. Beberapa langkah penting dalam seni modern dilakukan disana. Misalkan Pop-Art, minimal art dan photorealism yang kini menjadi tolak ukur seni bagi dunia.
Coast to Coast
Besarnya perhatian AS terhadap seni tercermin pada warganya mulai sejak dini sekolah dan Universitas mengajarkan tidak hanya pendidikan formal namun juga seni yang tidak kalah penting. Akademi-akademi dan pelatihan seni melahirkan generasi-generasi baru yang tiada habisnya dalam berbagai bidang sebagai pelaku seni. Dan semua itu didukung oleh fasilitas yang paling terbaik.
Hasil dari semua itu dapat dilihat pada berbagai hasil karya generasi muda AS mulai dari pameran hingga pertunjukan seni. Kita bahkan bisa melihat sekelompok anak TK dan SD yang memainkan orkestra sama baiknya dengan profesional di berbagai sekolah Amerika yang diadakan tiap tahun.
Begitu pula dengan pertunjukan-pertunjukan lokal yang selalu ada di setiap tahun baik itu negara bagian yang besar maupun daerah, Country side Park Concert & Exhibition yang menampilkan seniman-seniman lokal dalam jumlah ribuan. Hal itu bahkan dibarengi dengan animo dan antusiasme penonton dan penikmat-penikmat seni yang sangat tinggi.

Film.
Mungkin terlalu berlebihan jika dikatakan Amerika adalah raja untuk bisnis dan industri di bidang ini ”Film”. Namun terasa terlalu tidak lapang dada untuk mengakuinya pula. Hollywood, ikon perindustrian film Amerika yang telah memancarkan kilauannya ke seluruh dunia, tak terhitung menjadi tempat lahirnya film-film terhebat sepanjang masa.
Namun semua itu tak mungkin dicapai tanpa sutradaram aktor, dan aktris yang terus menerus meproduksi dan melakonkan berbagai film hebat yang ada.
Lulusan University of Souther California, University of California at Los Angeles, dan New York University telah melahirkan sutradara dan insane perfilman yang fenomenal seperti Francis Ford Coppola, George Lucas, Steven Spielberg dan Spike Lee.

Hasil gambar untuk kebudayaan amerikaHappy Birthday to You.
Masalah utama dalam mendiskusikan budaya populer Amerika juga menjadi salah satu ciri utama dari budaya populer Amerika tersebut yaitu tidak akan selamanya menjadi milik orang Amerika. Tidak peduli apakah itu film, makanan dan mode, musik, olahraga kasual atau gaya bahasa, tidak lama kemudian akan ditiru dan digunakan oleh negara lain di dunia ini.
Ada beberapa teori yang mengatakan bahwa mengapa budaya populer Amerika sebegitu menariknya, khususnya sejak tahun 1920-an :
Budaya populer Amerika dipopulerkan dan dipasarkan melalui film, musik-musik populer dan yang baru-baru ini seperti televisi. Namun teori ini gagal karena semua produk Amerika tersebut diatas sendiri sedang berkompetisi dan bersaing dengan produk buatan negara lain.
Dikarenakan Amerika adalah bangsa dari bangsa-bangsa. Karya populer dn budayanya lebihmudah untuk bercampur dan berbaur dengan tradisi dan selera dari negara-negara lain. Teori inipun gagal untuk mengklasifikasi mengapa anak-anak usia sekolah di Italia mengenakan baju bertuliskan ”baseball” dan ”football” dan orang Jepang membeli sepatu boot koboi, atau beberapa orang Ceko menggandrungi Hip-Hop.

Teori lainnya yang mungkin lebih terasa kebenarannya yaitu budaya populer Amerika secara internasional diasosiasikan dengan sesuatu yang disebut ”semangat Amerika”. Semangat ini digambarkan bervariasi seperti menjadi bebas dan muda, percaya diri dan optimis, informal dan santai gaya jalanan dan memberontak.
Teori akhir yang kurang kompleks adalah budaya populer Ameika menjadi populer karena begitu banyak orang di dunia yang menyukainya.
Mengesampingkan mengapa hal ini menyebar, budaya populer Amerika biasanya diadopsi yang kemudian diadaptasi oleh begitu banyak negara lainnya. Alhasil, keorisinilannya serta awal mulanya sering dilupakan. Contoh nyatanya adalah Happy Birthday to You, yang menjadi lagu sehari-hari yang dimana adalah hak ciptanya dimiliki Amerika tidak diingat dan begitu banyak contoh lainnya seperti Jeans Levis, jaket Letter Sneakers, Denim atau T-Shirt dan lain-lainnya.
Makanan Amerika : Dari Asparagus hinga Zucchini
Pandangan di luar AS yang populer adalah orang Amerika bertahan hidup dengan bergantung pada burger keju dan coca cola sama akuratnya dengan pandangan orang Amerika bahwa orang Inggris bergantung dan hidup dengan teh, keripik dan ikan; orang Perancis pada anggur dan bawang, dan orang Jepang pada rumput laut dan zaki.
Di samping begitu klise, pandangan ini juga datang dari kenyataan baha banyaknya apa yang diiklankan di luar negeri sebagai ”makanan Amerika”, sangat datar dan imitasi yang hambar. Sebagai contohnya daging Amerika yang berasal dari spesial yang dipelihara khusus untuk menghasilkan susu. Hasilnya, daging Amerika lebih lembut dan terasa lebih baik daripada apa yang biasanya ditawarkan sebagai steak Amerika di Eropa.
Amerika memiliki 2 tujuan yang kuat mengenai makanan :
1.Menjadi yang terdepan dalam bangsa agricultural, sehingga dapat terus mendistribusikan dengan baik daging, segar, buah, dan sayur-sayuran dengan variasi terbaik dengan harga relatif murah.
2.Menerima dengan senang hati berbagai jenis makanan yang dibawa para imigran dan menjadikannya trademark Amerika.
Disamping itu pula ada 4 tren di Amerika yang terus berlanjut selama beberapa dekade :
1.Ada beberapa peningkatan jumlah yang tercatat pada beberapa restoran mahal yang menawarkan makanan spesial.
2.Jumlah orang Amerika yang sering keluar makan di restaurant terus bertambah. Alasan yang sering dijumpai adalah makan di restoran tidk terlalu mahal dan banyak wanita Amerika yang tidak nyaman berada di dapur dan lebih memilih menyewa koki profesional dan juga menikmati makanan yang lebih baik.
3.tren yang ketiga diakibatkan dari kampanye kesehatan secara nasional. Orang Amerika pada umumnya memakan makanan diet yang ringan cereal dan makanan gandum, sayuran dan buah. Salad dan ikan lebih di utamakan dibandingkan makanan manis dan berat. Namun tentu saja makanan manis dan berat masih di favoritkan sebagian besar warga Amerika. Untunglah tren makanan sehat bukan tren yang bersifat sementara.
4.Tren yang paling ngetrend dan berskala internasional adalah rangkaian makanan cepat saji seperti pizza. Hamburger makanan meksiko, ayam, salad, dan roti lapis, serta makanan laut juga es krim.

Sebuah Dunia Baru Yang Lebih Tua
Diantara ”budaya modern” dari metropolitan opera dan budaya yang lebih sederhana namun bermakna, terdapat jarang yang lebar dari seni dan kerajinan tradisional Amerika yang tidak lagi dimanfaatkan untuk dihargai.
Pada awal 1960 an dengan gerakan kembali ke alam dan tidak menggunakan plastik, begitu banyak seni dan kerajinan tradisional menikmati kebangkitan. Diantaranya yang telah menarik perhatian besar antara lain yaitu keramik dan tembikar, seni kaca dalam berbagai bentuk, kerajinan textil dan tenun, pembuatan permata dan kayu.
Material; bangunan tradisional juga dapat dilihat pada arsitektur yang sering diasosiasikan dengan gaya hidup informal pasific barat laut, california utara, barat Daya dan regional pengunungan rocky. Sangat kental degan ciri kayu yang asli, batu dan karang yang belum terselesaikan, kaca dan pintu menuju lapangan terbuka.
Begitu banyak orang Amerika yang telah lama lelah dan bosan dengan gaya arsitektur internasional, dan sekarang telah banuak variasi experimental modern yang kembali ke gaya lama. Contohnya gaya arsitektur cilinial timur laut As yang lebih terasa tradisionalnya namun terasa elegan walaupun sederhana.

Kesimpulan
Pada mulanya budaya amerika dipengaruhi dan dibentuk oleh budaya yang ada di Eropa.
Amerika akhirnya menemukan sendiri ciri khas kebudayaannya pada abad 19
Amerika telah menghasilkan pelaku-pelaku seni yang tak terhitung jumlahnya yang telah mempengaruhi dunia melalui karya-karyanya.
Amerika telah menyebarkan trend-tren dalam budayanya hingga ke penjuru dunia.
Budaya tradisional dan modern berkembang sama pesatnya di As
Seni dan budaya mendapat perhatian khusus dari pemerintah As

Q and A
Q = Apa yang dimaksud bahwa pertanyaan mengenai pengaruh Eropa pada Amerika adalah suatu hal yang kuno
A = karena bangsa-bangsa eropa yang pernah menjajah Amerika pada saat masa kolonial dulu secara tidak langsung memberikan pengaruhnya pada Amerika termasuk pada budayanya. Seiring waktu dan Amerika telah merdeka mulai mengembangkan sendri budayanya dari apa yang ditinggalkan kolonial, dan menjadikannya khas Amerika bahkan lebih berpengaruh kepada dunia dibandingkan negara eropa lainnya. Sehingga membuat orang tidak peduli lagi dan mempermasalahkan pengaruh Eropa pada budaya pada budaya Amerika dan lebih melihat budaya Amerika itu sebagai copyright dari amerika itu sendiri. 


Oke mungkin itu saja ya...